Friday 14 December 2012

Foto Journalistik

Banyak karya-karya fotografi yang beredar di tengah masyarakat dengan berbagi macam teknik dan tema baik di tampilkan dalam suatu pameran khusus, dalam poster, leaflet, Katalog, Ppan Reklame atau Billboard bahkan dalam suatu album pernikahan Somad bin Sukron atau peresmian penanaman batu pertama gedung Mbah Dipowinangun Plaza. Apa yang di utarakan diatas, merupakan betapa banyaknya fungsi dan peran serta fotografi terhadap kehidupan di masyarakat hingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia ke arah lebih baik. Kalau kita itinjau l;ebih dalam lagi, maka fungsi fotografi dapat diklasifikasikan beberapa bagian diantaranya Fotografi Jurnalistik, Fotografi Seni, Fografi Desain dan Fotografi Dokumentasi. Setiap bagian tersebut mempunyai karakter tersendiri, dan pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang Fotografi Jurnalistik, sedangkan klasifikasi lainnya satu persatu akan dibahas pada kesempatan mendatang. A. Pengertiannya
Berbicara Fotografi Jurnalistik pada dasarnya berbicara masalah pemberitaan, namun penekanan disini mengacu pada teknik visualisasinya. Bagaimana sebuah gambar bisa mevisualisasikan suatu peristiwa kejadian di masyarakat sehingga pembaca atau menikmat dapat merasakan getaran yang ada di dalam gambar ketika di lihatnya. Fotografi Jurnalistik banyak digunakan dalam dunia pemberitaan dan foto-foto ini akan menghiasi rangkaian pemberitaan yang akan dikomunikasikan pada masyarakat melalui Koran, tabloid, majalah dan bulletin. Menurut Cliff Edom, salah satu guru besar dari Universitas Missouri Amerika Serikat, Fotografi Jurnalistik merupakan hasil perpaduam antara antara kata dan gambar atau Word and Picture. Bagaimana sebuah gambar yang ditampilkan bisa menguraikan seuatu kata-kata dalam pemberitaan. Pendapat senada juga diungkapkan oleh salah satu editormajalah Life yaitu Wilson Hicks, bahwa kombinasi antara kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi terdapat suatu kesamaan antara latar belakang pendidikan dan tingkat sosial pembacanya.
Frank P. Hoy dari Sekolah Jurnalistik dan Telekomunikasi Walter Cronkite, Universitas Arizona Amerika Serikat mengupas tentang Karakter Foto Jurnalistik yang telah diuraikan dalam bukunya berjudul “Photo Jurnalism The Visual Approach” seperti berikut ini :
  1. Foto Jurnalistik adalah komunikasi melalui foto (Communication Photography). Suatu komunikasi yang dilakukan akanmengekspresikan pandangan wartawan foto terhadap suatu obyek, tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi pribadi.
  2. Mediun Foto Jurnalistik adalah media cetak Koran atau majalah danmedia kabel atausatelit termasuk internet seperti kantorberita (Wire Services).
  3. Kegiatan Foto Jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita.
  4. Foto Jurnalistik adalah paduan antara foto dan feks foto.
  5. Foto Jurnalistik mengacu pada manusia, manusia adalah subyek dan sekaligus sebagai pembaca foto jurnalistik.
  6. Foto Jurnalistik adalah komunikasi dengan orang bayak (Mass Audiences), ini berarti pesan yang disampaikan harus singkat dan harus segera diterima orang yang beraneka ragam.
  7. Foto Jurnalistik juga merupakan hasil kerja editor foto.
  8. Tujuan Foto Jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian informasi kepada sesame, sesuai amandemen kebebasan berbicara dan kebebasan pers (Freedom of Speech and Freedom of Press).

Fotografi Landscape

Fotografi Landscape adalah fotografi pemandangan alam atau dalam pengertian lain adalah jenis fotografi yang merekam keindahan alam, dapat juga dikombinasikan dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang menjadi fokus utamanya adalah alam. Pemandangan alam yang begitu indah pada saat-saat tertentu ketika secara sensitif kita bisa menandai sifat dan arah datangnya sinar matahari. Misalnya pada saat sore maupun pagi hari ketika sinar matahari bersifat kekuning-kuningan dan arah jatuhnya membentuk bayangan obyek yang sangat panjang. Selain itu saat pergantian musim, pada saat beberapa tumbuhan sedang mengalami pergantian daun. Foto Pemandangan bisa di kategorikan menjadi beberapa macam, misalnya : Foto Landscape Foto pemandangan alam daratan yang mencakup alam pegunungan, lembah, persawahaan. dan lain-lain Foto Seascape Foto pemandangan laut yang mencakup alam lautan, danau, dan segala obyek ya menekankan keberadaan air Foto Skyscape Foto pemandangan langit yang mencakup keberadaan awan, biru langit, sunrise, sunset, dan lain-lain Foto Cityscape Foto pemandangan kota atau pedesaan yang mencakup keunikan-keunikan dan keindahan-keindahan sudut-sudut perkotaan ataupun pedesaan yang mampu menginformasikan ciri khas kehidupan masyarakat didalamnya. 14 Tips untuk membuat hasil foto landscape yang indah 1. Maksimalkan Depth of Field (DoF) Sebuah pendekatan konsep normal dari sebuah landscape photography adalah “tajam dari ujung kaki sampai ke ujung horizon”. Konsep dasar teori “oldies” ini menyatakan bahwa sebuah foto landscape selayaknya sebanyak mungkin semua bagian dari foto adalah focus (tajam). Untuk mendapatkan ketajaman lebar atau dgn kata lain bidang depth of focus (DOF) yang selebar2nya, bisa menggunakan apperture (bukaan diafragma) yang sekecil mungkin (f number besar), misalnya f14, f16, f18, f22, f32, dst. 2. Gunakan tripod dan cable release Tripod dibutuhkan untuk long exposure untuk menjamin agar foto yang dihasilkan tajam. Cable release juga akan sangat membantu. Jika kamera memiliki fasilitas untuk mirror-lock up, maka fasilitas itu bisa juga digunakan untuk menghindari micro-shake akibat dari hentakkan mirror saat awal. 3. Carilah Focal point atau titik focus Titik focus disini bukanlah titik dimana focus dari kamera diletakkan, tapi lebih merupakan titik dimana mata akan pertama kali tertuju (eye-contact) saat melihat foto. 4. Carilah Foreground (FG) Foreground bisa menjadi focal point bahkan menjadi POI (Point of Interest) dalam foto landscape anda. Sebuah object atau pattern di FG bisa membuat “sense of scale” dr foto landscape kita. 5. Pilih langit atau daratan Langit yang berawan bergelora, apalagi pada saat sunset atau sunrise, akan membuat foto kita menarik, tapi kita tetap harus memilih apakah kita akan membuat foto kita sebagian besar terdiri dari langit dgn meletakan horizon sedikit dibawah, atau sebagian besar daratan dgn meletakkan horizon sedikit dibagian atas. 6. Carilah Garis/Lines/Pattern Sebuah garis atau pattern bisa membuat/menjadi focal yang akan menggiring mata untuk lebih jauh mengexplore foto landscape anda. Kadang leading lines atau pattern tersebut bahkan bisa menjadi POI dari foto tersebut. 7. Capture moment & movement Sebuah foto Landcsape tidak berarti kita hanya menangkap (capture) langit, bumi atau gunung, tapi semua elemen alam, baik itu diam atau bergerak seperti air terjun, aliran sungai, pohon2 yang bergerak, pergerakan awan, dst, dapat menjadikan sebuah foto landscape yang menarik. 8. Bekerja sama dengan alam atau cuaca Sebuah scene dapat dengan cepat sekali berubah. Oleh sebab itu menentukan kapan saat terbaik untuk memotret adalah sangat penting. Kadang kesempatan mendapat scene terbaik justru bukan pada saat cuaca cerah langit biru, tapi justru pada saat akan hujan atau badai atau setelah hujan atau badai, dimana langit dan awan akan sangat dramatis. 9. Golden Hours & Blue hours Pada normal colour landscape photography, saat terbaik biasanya adalah saat sekitar (sebelum) matahari terbenam (sunset) atau setelah matahari terbit (sunrise). Golden hours adalah saat, biasanya 1-2 jam sebelum matahari terbenam (sunset) hingga 30 menit sebelum matahari terbenam, dan 1-3 jam sejak matahari terbit, dimana “golden light” atau sinar matahari akan membuat warna keemasaan pada object. 10. Cek Horizon Ada 2 hal terakhir saat sebelum kita menekan shutter: Apakah horizonya sudah lurus, ada beberapa cara untuk bisa mendapatkan horion lurus saat eksekusi di lapangan atau apakah horizon sdh di komposisikan dgn baik, lihat #5 untuk pengaplikasian Rule of third. Peraturan kadang dibuat untuk dilangar, tapi jika scene yang akan kita buat tidak cukup kuat (strong) elementnya, biasanya Rule of Third akan sangat membantu membuat komposisi menjadi lebih baik. 11. Ubah sudut pandang/angle/view anda Banyak cara untuk mendapatkan fresh point of view. Tidak selamanya “eye-level angle” (posisi normal saat kita berdiri) dalam memotret itu yang terbaik. Coba dengan high-angle (kamera diangkat diatas kepala), waist-level angle, low level, dst, coba berbagai format horizontal dan/atau vertikal. 12. Pergunakan peralatan bantu Penggunaan beberapa peralatan bantu dibawah akan sangat membantu untuk mendapatkan foto landscape yang lebih baik. - CPL filter - ND filter - Graduated ND filter, lihat disitu tentang Graduated Natural Density (Grad ND): What, How, & When - Graduated color filter - Bubble level jika tdk ada grid pada view finder atau gunakan focusing screen dgn grid, sangat membantu untuk mencapai levelnya horizon. 13. Lensa yang dipergunakan Kadang sering ada asumsi bahwa sebuah foto landscape itu harus menggunakan lensa yang selebar mungkin. Tapi dalam membuat sebuah foto landscape, semua lensa dapat dipergunakan, dari lensa super wide (14mm, 16mm, dst), wide (20mm – 35m), medium, (50mm – 85mm), hingga tele/super tele (100mm – 600mm). Semua range lensa bisa dan dapat dipergunakan. Semua itu tergantung atas kebutuhan dan scene yang kita hadapi. 14. Persiapkan diri dan sesuaikan peralatan Walau ini tidak berhubungan langsung, tapi kadang sangat menentukan. Sering kali kita membutuhkan research atau tanya dulu kiri kanan, baik itu dgn googling atau bertanya dgn fotografer yang sudah pernah kesana ke satu lokasi sebelumnya, terutama jika mengunjungi tempat yang berbeda jauh iklim maupun cuacanya, krn itu akan menentukan kesiapan kita baik fisik maupun peralatan yang harus dibawa, baik itu peralatan fotografi maupun peralatan penunjang. sumber : http://mex-fotografi.blogspot.com/2010/07/landscape-fotografi.html http://kamerafoto.net/2011/04/arti-foto-landscape-seascape-skyscape-dan-cityscape/ http://www.ekowahyu.com/fotografi/14-tips-untuk-meningkatkan-hasil-foto-landscape-anda-nice-buat-pemula-seperti-saya/
Tips Mendapatkan Foto Hewan Yang Mengagumkan


Tips Mendapatkan Foto Hewan Yang Mengagumkan

Melalui persiapan dan kematangan serta perlengkapan yang tepat, anda akan mendapatkan hasil foto satwa yang menawan. Berikut akan disampaikan Tips dan Trik untuk mendapatkan Foto satwa yang mengagumkan:

1. Gunakan Perlengkapan yang Tepat
Jika menginginkan foto satwa yang mengagumkan, kenakanlah pakaian dan tas kamera (jika anda sambil mengenakan tas) yang samaran dan senada dengan lingkungannya agar kedatangan anda tidak kentara. Matikan bunyi penanda autofocus agar tidak menakuti objek yang dibidik.

2. Menonjolkan Objek
Setting-lah kamera anda dengan modus Aperture Priority (AP) dan pilih rana/diafragma lebar ( sekitar  f/4 atau f/5.6 )  untuk memburamkan background dan menonjolkan objek. Dengan modus AP tersebut, kamera akan mengatur kecepatan rana, yang bisa naik/turun secara drastis sesuai dengan perubahan cuaca dan tingkat pencahayaan selama pemotretan.

3. Zoom in dan Isi Frame
Untuk mendapatkan foto satwa terbaik, gunakanlah lensa zoom telefoto dengan jarak fokus sekitar 100mm-400mm. Jarak fokus ini cocok untuk mengabadikan foto hewan karena anda bisa melakukan zoom in dan out dari kejauhan. Untuk hasil yang lebih menarik, isi frame kemanapun objek bergerak.


4. Teknik Memotret Tajam
Apabila menggunakan lensa zoom telefoto, aturlah kecepatan rana agar tidak terlalu lambat. Dan agar gambar tetap tajam saat memotret tanpa tripod, pastikan kecepatan rana lebih cepat daripada jarak fokus lensa. Artinya, jika anda melakukan zoom pada 300mm, maka bidiklah dengan kecepatan 1/300 detik atau lebih cepat, dan tingkatkan nilai ISO kalau diperlukan. Lensa dengan fitur image stabilization memungkinkan penggunaan kecepatan shutter lebih lambat daripada lensa biasa.

5. Kecepatan Rana Lebih Cepat
Lebih baik membekukan gerakan binatang dengan kecepatan rana tinggi daripada harus menurunkan ISO dan menggunakan kecepatan rendah. Noise tidak akan jadi masalah jika gambar yang didapat sangat jelas. Jadi jangan ragu untuk meningkatkan ISO hingga 800 atau lebih untuk mendapatkan kecepatan rana lebih tinggi dan gambar lebih tajam. Inilah yang sering dilakukan oleh para fotografer profesional.

6. Tingkatkan Kesabaran
Cobalah mengamati perilaku satwa untuk melihat area mana yang mereka senangi, tempat makannya, tempat istirahatnya, dan tempat bermainnya. Kesabaran adalah kunci dari tips dan trik foto satwa ini.

Note penting :
Tidak usahlah kita pergi jauh-jauh ke Afrika untuk membuat foto satwa yang baik. Kita bisa memanfaatkan Taman Safari Indonesia atau kebun binatang terdekat di kota anda.

sumber: www.zenphotography.co.cc

Tutorial Imaging Photography


STEP 2
Seleksi atau Cutting kedua Layer tersebut.
saya akan OOT dulu pada STEP 2 ini, karna seleksi sudah pernah saya jelaskan pada postingan sebelumnya.
ada yang pernah mengatakan kepada Saya "ada nga cara cepat untuk melakukan seleksi" secara Psikologi pertanyaan ini sudah menunjukkan sifat si Penanya. Mau nya cepat dan nga ribet tapi Maunya lagi hasilnya bagus. waduh...waduh... Belajar Photoshop itu butuh kesabaran dan ketekunan yang extra. bukan hanya Ilmu Photoshop, belajar apapun kalau di barengi dengan kesabaran dan ketekunan pasti berhasil dengan hasil yang baik. Ada satu orang editing senior saya yang saya tidak pernah bertemu muka sebelumnya dengan beliau. katakan lah Nama nya si A. banyak sekali cerita cerita menarik yang saya dapati tentang si A. Hasil Olahan si A ini, sangat bagus menurut saya, ingin tahu berapa lama si A ini mendalami Photoshop. Lebih dari 8 tahun. jadi.... nikmati Proses Belajar ini. hingga nanti nya kita bisa seperti atau paling tidak menyamai orang yang kita kagumi. karna tidak ada buah yang matang tanpa Proses.
Ada juga yang bilang begini "saya sich nga usah repot begitu kalau mau menyeleksi, biasanya saya menggunakan Plugin Photohop untuk menyeleksi" SALAH...!!! ya.. tidak salah. untuk foto tertentu Plugin bisa sangat membantu. tapi... sepengalaman saya, tidak ada Plugin seleksi yang dapat menyeleksi dengan sempurna sesuai dengan seperti yang kita inginkan. saya kasih perumpamaan. coba bandingkan saat kita makan mie instan dan makan mie di restoran. mie instan itu buat nya cepet paling juga 10 menit udah bisa kita makan rasanya ya... nga usah saya jelasin tiap merek mie instan pasti rasanya sama. tapi mie di restoran yang di buat dengan bahan yang baik, juga di olah dengan baik, di racik dengan bumbu yang pas, apalagi disajikan dalam bentuk yang menarik. rasa nya akan lebih nikmat di banding dengan kita makan mie instan.

Tutorial Digital Imaging - Mungkin untuk sebagian orang kata "Digital Imaging" akan terdengar agak asing di telinga tapi dalam Seni Photography, Digital Imaging menjadi suatu karya yang sangat menarik. Secara Umum Digital Imaging dapat diartikan " Pengolahan citra " ( ini yang saya dapet di paman Google ) Gambar Digital yang diolah agar lebih menarik atau WAH... tapi seiring dengan perkembangan Olah Digital. Digital Imaging mengalami penyempitan dalam pengertian nya ya... dapat juga di artikan sebagai Imaginasi dalam bentuk digital ( ini hanya menurut saya saja he...he..he.. ). Pelukis Menuangkan Imajinasinya ke dalam Kanvas Lukisan nya. nah kita sebagai Pengolah Gambar Digital menuangkan ide atau pun Imajinasi yang ada di Otak kita dengan media Digital Pula. 

Proses Digital Imaging

Konsep
Terlintas di Kepala saya sebuah imajinasi saat saya menemukan orang yang serupa saya atau katakanlah kembaran saya sendiri. sedang meringkuk di hutan yang gelap sendirian dan kedinginan. ehm...... sebenarnya ini suasana hati saya saat ini. sedang melawan dilema yang saya rasakan saat ini. melawan rasa ketakutan yang sedang saya hadapi saat ini. datanglah sisi dari sifat saya yang lain untuk melawan ketakutan yang sedang saya hadapi saat ini. ( he...he...he.. ) berhubung saya bukan pujangga yang tidak pandai merangkai kan kata-kata menjadi sebuah puisi yang indah, alhasil apa yang saya rasakan ini. saya tuangkan menjadi sebuah gambar digital

Mewujudkan Konsep
Ide atau Imajinasi yang ada di kepala saya. saya lukis sederhana ke dalam kertas. agar apa yang nantinya akan saya kerjakan tidak keluar dari ide yang telah terkonsep. seperi ini kira-kira coretan awal ide ini :


ha...ha...ha... Gambar yang Aneh. Coretan yang tidak bisa di katakan bagus ini, saya berikan kepada Photographer. bagaimana saya bisa mendapatkan foto seperti gambar di atas dengan Photo yang hanya bersumber Cahaya dari Lampu yang saya Bawa. Karna si Photographer ini Profesional doi langsung menangkap apa yang saya Mau. Alhasil saya di Foto dengan 2 Pose Seperti ini : 


Proses Edit di Photoshop
Hal yang perlu di pahami sebelum melakukan Proses Digital Imaging ini :
  1. Pemahaman Tools Dasar Photoshop
  2. Seleksi / Cutting
  3. Masking
  4. Blending
Karna Saya Pernah Menjelaskan Masing Masing Point dari keempat point di atas pada postingan-postingan saya sebelum nya jadi di sini saya tidak lagi menjelaskan Apa dan bagaimana. untuk ke empat point di atas.

STEP 1
Masukkan kedua foto tersebut kedalam satu Kanvas kerja, dan atur tata letak nya dengan menggunakan Free Transform ( Ctrl+T) hingga di rasa Pas. Pas disini berarti besar atau kecilnya objek memang benar benar pas Proporsi nya, bagaimana objek di lihat dari dekat dan bagaimana objek dilihat dari agak jauh. Selalu asah kemampuan Rasa ini, karna setiap Individu sudah diberikan Tuhan Indra Rasa dalam diri masing masing. tinggal bagaimana kita menggali dan menggunakan indra rasa ini saja.


STEP 2

Seleksi atau Cutting kedua Layer tersebut.
saya akan OOT dulu pada STEP 2 ini, karna seleksi sudah pernah saya jelaskan pada postingan sebelumnya.
ada yang pernah mengatakan kepada Saya "ada nga cara cepat untuk melakukan seleksi" secara Psikologi pertanyaan ini sudah menunjukkan sifat si Penanya. Mau nya cepat dan nga ribet tapi Maunya lagi hasilnya bagus. waduh...waduh... Belajar Photoshop itu butuh kesabaran dan ketekunan yang extra. bukan hanya Ilmu Photoshop, belajar apapun kalau di barengi dengan kesabaran dan ketekunan pasti berhasil dengan hasil yang baik. Ada satu orang editing senior saya yang saya tidak pernah bertemu muka sebelumnya dengan beliau. katakan lah Nama nya si A. banyak sekali cerita cerita menarik yang saya dapati tentang si A. Hasil Olahan si A ini, sangat bagus menurut saya, ingin tahu berapa lama si A ini mendalami Photoshop. Lebih dari 8 tahun. jadi.... nikmati Proses Belajar ini. hingga nanti nya kita bisa seperti atau paling tidak menyamai orang yang kita kagumi. karna tidak ada buah yang matang tanpa Proses.
Ada juga yang bilang begini "saya sich nga usah repot begitu kalau mau menyeleksi, biasanya saya menggunakan Plugin Photohop untuk menyeleksi" SALAH...!!! ya.. tidak salah. untuk foto tertentu Plugin bisa sangat membantu. tapi... sepengalaman saya, tidak ada Plugin seleksi yang dapat menyeleksi dengan sempurna sesuai dengan seperti yang kita inginkan. saya kasih perumpamaan. coba bandingkan saat kita makan mie instan dan makan mie di restoran. mie instan itu buat nya cepet paling juga 10 menit udah bisa kita makan rasanya ya... nga usah saya jelasin tiap merek mie instan pasti rasanya sama. tapi mie di restoran yang di buat dengan bahan yang baik, juga di olah dengan baik, di racik dengan bumbu yang pas, apalagi disajikan dalam bentuk yang menarik. rasa nya akan lebih nikmat di banding dengan kita makan mie instan.

STEP 3
STEP 4
cari juga dengan google sebuah lentera yang akan di pegang oleh objek gambar yang berdiri. lakukan juga hal yang sama pada gambar lentera ini yaitu cutting dan kemudian masukkan ke dalam kanvas kerja digital imaging kita. setelah lentera masuk ke dalam kanvas kerja. berikan juga efek cahaya pada lentera ini.

Lighting Effect
1. Pilih Brush pada Pallete Tool, kemudian isi Foreground dengan warna kuning muda ( f5faca ). kemudian atur nilai hardness dari Brush sebesar 0%

2. buat layer baru pada pallete layer. komposisikan Brush, Diameter dan Opacity Brush Seperti gambar di bawah ini :

Perhatikan Gambar diatas. atur diameter brush pertama kecil saja dengan Opacity Brush 100%, kemudian lakukan lagi brush dengan diameter yang agak besar dengan Opacity 50%, yang terakhir brush kembali dengan diameter yang besar dan Opacity Brush 25%. hasilnya akan tampak seperti ini :


masih dengan lighting Effect, untuk membuat cahaya yang berpencar pada lampu, kita bisa menggunakan effect Zoom Radial Blur. buat kembali layer baru ( Blank Layer ) dan kemudian berikan Objek Cloud pada layer tersebut. pada Menu bar pilih : Filter - Render - Clound. setelah Cloud terbentuk, berikan effeck Zoom Radial Blur pada Objek Cloud dengan memilih : Filter - Blur - Radial Blur. dengan nilai Amount 100. method pada Zoom.



blending layer ini dengan blending Linear Light kemudian Atur titik tengah cloud yang telah kita beri efek radial blur ini ke tengah lampu. kurangi Opacity layer ini dengan nilai 30% saja. lalu masking dan sembunyikan area tertentu pada Layer cahaya berpendar ini hingga mendapatkan hasil seperti ini :


STEP 5
Night Effect - Karna konsep awal dari foto ini adalah foto yang bersumber cahaya pada lampu saja. maka saya harus menggelapkan, area di luar dari area cahaya lampu, maka buat kembali Layer Baru pada Pallete Layer dan Pilih Brush dengan Warna Hitam, dengan diameter Brush yang Besar, hardness tetap di 0%. hasil sapuan Brush akan tampak seperti ini :


STEP 6
Malam yang Dingin - Hanya ada 2 warna dalam Photography untuk memainkan temperature pada Photo yaitu dari Biru Ke Orange, Biru Mewakili Temperature Dingin dan Orange Mewakili temperature yang hangat, karna disini saya ingin menambahkan efek malam yang dingin, saya akan menambahkan warna agak kebiruan pada photo ini. buat kembali layer baru lalu siram (Shift+Backspace) dengan warna Biru Tua yang terang ( 0000FF ). blending layer biru ini dengan Blending Excelusion dan Turunkan nilai Opacity nya menjadi 10% ( atau sesuaikan dengan selera ). berikan juga fill Color Balance Hinnga mendapati hasil Final